Jawa Timur
Jawa Timur |
— Provinsi — |
|
|
Peta lokasi Jawa Timur |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum | UU No. 2/1950 |
Ibu kota | Surabaya |
Koordinat | 9º 0' - 4º 50' LS
110º 30' - 116º 30' BT |
Pemerintahan |
- Gubernur | DR. H. Soekarwo, SH, MHum |
- Wakil Gubernur | Drs. H. Saifullah Yusuf |
Luas |
- Total | 47.922 km2 |
Populasi (2010)[1] |
- Total | 37.476.011 |
- Kepadatan | 782/km² |
Demografi |
- Suku bangsa | Jawa (79%), Madura (18%), Osing (1%), Tionghoa (1%)[2] |
- Agama | Islam (90%), Protestan (6%), Katolik (2%), Buddha (0,4%), Hindu (1%), Konghucu (0.6%) |
- Bahasa | Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Osing, Bahasa Indonesia |
Zona waktu | WIB |
Kabupaten | 29 |
Kota | 9 |
Kecamatan | 637 |
Desa/kelurahan | 8.418 |
Situs web | http://www.jatim.go.id |
Jawa Timur adalah sebuah
provinsi di bagian timur
Pulau Jawa,
Indonesia. Ibukotanya adalah
Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (
2005). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah
Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan
Laut Jawa di utara,
Selat Bali di timur,
Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi
Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi
Pulau Madura,
Pulau Bawean,
Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di
Laut Jawa dan
Samudera Hindia(
Pulau Sempu dan
Nusa Barung).
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap
Produk Domestik Bruto nasional.
Sejarah
Prasejarah
Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil
Pithecantrhropus mojokertensis di Kepuhlagen-
Mojokerto,
Pithecanthropus erectus di
Trinil-
Ngawi, dan
Homo wajakensis di Wajak-
Tulungagung.
Era klasik
Prasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun
760. Pada tahun
929,
Mpu Sindok memindahkan pusat
Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan
Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi
Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya adalah
Kerajaan Kahuripan,
Kerajaan Janggala, dan
Kerajaan Kadiri. Pada masa
Kerajaan Singhasari, Raja
Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era
Kerajaan Majapahit di bawah Raja
Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka dan Kepulauan Filipina.
Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun
1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam
Majapahit.
Tetapi setelah penemuan munculnya candi Jedong di Daerah
Wagir ,
Malang , Jawa Timur yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar abad
6 Masehi.
Kolonialisme
Bangsa
Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang di Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh
Cornelis de Houtman mendarat di
Pulau Madura pada tahun
1596. Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal
13 Mei 1677. Ketika pemerintahan
Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas
karesidenan, yang berlaku hingga tahun
1964.
Kemerdekaan
Kantor gubernur Jawa Timur di Surabaya di tahun 1951
Setelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah
R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.
Tanggal
20 Februari 1948 di Madura dibentuk
Negara Madura dan tanggal
26 November 1948 dibentuk
Negara Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam
Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dibubarkan dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal
25 Februari 1950, dan tanggal
7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.
Geografi
Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan
Laut Jawa di utara,
Selat Bali di timur,
Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi
Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km.
Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh
Selat Madura.
Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah
Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah
Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni
Nusa Barung dan
Pulau Sempu.
Relief
Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat
Pegunungan Kapur Utara dan
Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Pada bagian tengah terbentang rangkaian
pegunungan berapi: Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat
Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara Madiun tedapat
Gunung Wilis (2.169 meter) dan
Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya
Gunung Arjuno (3.239 meter),
Gunung Welirang (3.156 meter),
Gunung Anjasmoro (2.277 meter),
Gunung Wayang (2.198 meter),
Gunung Kawi (2.681 meter), dan
Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten
Kediri, Kabupaten
Blitar, Kabupaten
Malang, Kabupaten
Pasuruan, Kabupaten
Mojokerto, dan Kabupaten
Jombang. Kelompok
Tengger memiliki puncak
Gunung Bromo (2.192 meter) dan
Gunung Semeru (3.676 meter).
Semeru, dengan puncaknya yang disebut
Mahameru adalah gunung tertinggi di
Pulau Jawa. Di daerah
Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan:
Pegunungan Iyang dengan puncaknya
Gunung Argopuro (3.088 meter) dan
Pegunungan Ijen dengan puncaknya
Gunung Raung (3.332 meter).
Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang.
Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian
Pegunungan Sewu di
Yogyakarta.
Hidrografi
Dua sungai terpenting di Jawa Timur adalah
Sungai Brantas (290 km) dan
Bengawan Solo. Sungai Brantas memiiki mata air di daerah Malang. Sesampai di Mojokerto, Sungai Brantas pecah menjadi dua:
Kali Mas dan
Kali Porong; keduanya bermuara di
Selat Madura. Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah, akhirnya bermuara di Gresik. Kedua sungai tersebut dikelola oleh
PT Jasa Tirta.
Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat
Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur antara lain
Bendungan Sutami dan
Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, pemeliharaan ikan, dan pariwisata.
Iklim
Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21-34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah
Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 °C,yang menyebabkan turunnya salju lembut.
Pembagian administratif
Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29
kabupaten dan 9
kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia.
Penduduk
Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun
2005 adalah 37.070.731 jiwa, dengan kepadatan 774 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak adalah
Kabupaten Malang, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah
Kota Surabaya. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,59% per tahun (2004).
Suku bangsa
Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah
Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan.
Suku Madura mendiami di
Pulau Madura dan daerah
Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.
Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya.
Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang
Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan
Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan.
Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.
Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian
Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa. Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks-Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa
Solo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.
Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan
Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan
kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa
Dialek Surabaya dikenal dengan
Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa
walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Cina dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya
mobil diucapkan
libom, dan
polisi diucapkan
silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti
retropus elite atau supporter elit.
Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.
Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu
enja-iya (bahasa kasar),
engghi-enten (bahasa tengahan), dan
engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (
mutually unintellegible).
Suku Osing di Banyuwangi menuturkan
Bahasa Osing.
Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya
JTV memiliki program berita menggunakan
Boso Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.
Suku Jawa umumnya menganut agama
Islam, sebagian menganut agama
Kristen dan
Katolik, dan ada pula yang menganut
Hindu dan
Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan
Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam. Sedangkan Suku Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut
Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan
Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
Seni dan budaya
Kesenian
Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas.
Ludruk merupakan salah satu kesenian
Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan
Tari Remo dan
parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari
Malaysia merupakan kesenian khas
Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun
2001,
reog kini juga menjadi
icon kesenian Jawa Timur. Pementasan
reog disertai dengan jaran kepang (
kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan
besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti
ketoprak dan
wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain
Damarwulan,
Angling Darma, dan
Sarip Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
Budaya dan adat istiadat
Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai
Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan
Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota
walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya
Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.
Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain:
tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama),
babaran (upacara menjelang lahirnya bayi),
sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari),
pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan),
sunatan,
pacangan.
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara
nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan
peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara
temu atau
kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.
Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan
kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
Arsitektur
Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk
joglo, bentuk limasan (
dara gepak), bentuk srontongan (
empyak setangkep).
Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.
Pemerintahan dan Politik
Daftar gubernur
Pemerintah Daerah
Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur adalah gubernur, yang dibantu oleh seorang wakil gubernur. Jabatan Gubernur Jawa Timur secara resmi saat ini adalah
Soekarwo, yang terpilih dalam Pilkada Jatim yang berlangsung dalam dua putaran. Ia menggantikan
Setia Purwaka yang ditunjuk Menteri Dalam Negeri sebagai Penjabat Sementara Gubernur Jawa Timur setalah Gubernur
Imam Utomo mengakhiri masa jabatannya pada 29 September 2008. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada Langsung) untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun
2008.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam koordinasi wilayah, dibentuk 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.
Pertahanan dan Keamanan
Jawa Timur merupakan wilayah
Kodam V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya. Kawasan
Kostrad terdapat di Singosari (Malang) dan Kraton (Pasuruan). Surabaya merupakan Daerah Basis Armada Timur TNI-AL. Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara Iswahyudi (Madiun), Bandara Abdurrahman Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang), serta di Raci (Pasuruan) dan di Punung (Pacitan). Kawasan
Air Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian (Lumajang). Bumi Marinir terdapat di Karangpilang (Surabaya). Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung Bancak (Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta di Asembagus (Situbondo).
Polri Daerah Jawa Timur terdiri atas Kepolisian Wilayah: Polwiltabes Surabaya, Polwil Bojonegoro, Polwil Madiun, Polwil Kediri, Polwil Malang, Polwil Besuki, dan Polwil Madura.
Perwakilan
Jawa Timur mengirim 88 wakil ke
DPR RI dari sebelas daerah pemilihan dan empat wakil ke
DPD.
DPRD Jawa Timur hasil
Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari dua belas partai, dengan perincian sebagai berikut:
[11]
Transportasi
Jawa Timur memiliki sistem transportasi darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari, kecuali di Surabaya dapat dilalui perahu kecil.
Transportasi darat
Jawa Timur dilintasi oleh jalan nasional sebagai jalan arteri primer, di antaranya
jalur pantura (Anyer-Jakarta-Surabaya-Banyuwangi) dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya). Jaringan
jalan tol di Jawa Timur meliputi jalan tol
Surabaya-
Gempol dan jalan tol
Surabaya-
Manyar. Saat ini tengah dikembangkan jalan tol trans-Jawa, di antaranya jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Mantingan, jalan tol Gempol-Malang-Kepanjen, jalan tol Gempol-Probolinggo-Banyuwangi, serta jalan tol dalam kota Surabaya: tol lingkar timur dan tol tengah kota.
Jembatan Suramadu yang melintasi
Selat Madura menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura telah selesai pembangunannya dan kini telah dapat digunakan.
Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan Surabaya-Tuban-Semarang, Surabaya-Madiun-Yogyakarta, Surabaya-Malang, Surabaya-Kediri, dan Surabaya-Jember-Banyuwangi, umumhya beroperasi selama 24 jam penuh. Rute dengan jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang berukuran lebih kecil, seperti jurusan Surabaya-Mojokerto atau Madiun-Ponorogo. Rute dengan jarak jauh seperti Jakarta, Sumatera, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam. Terminal Purabaya di
Waru, Sidoarjo adalah terminal terbesar di Indonesia.
Setiap kabupaten/kota di Jawa Timur juga memiliki sistem
angkutan kota (angkot) atau
angkutan perdesaan (angkudes) yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan daerah sekitarnya. Di Surabaya angkutan seperti ini dikenal dengan sebutan
lyn atau
bemo.
Taksi dengan argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang, dan Kediri. Sebagai alternatif taksi, di Surabaya terdapat
angguna (angkutan serba guna), yang menggantikan
helicak (di Jakarta disebut
bajaj) sejak tahun 1990-an. Bus kota dapat dijumpai di Surabaya dan Jember.
Becak adalah moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di setiap wilayah, meski di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin yang dikenal dengan sebutan
bentor (
Jawa:
becak mo
ntor = becak bermotor).
Sistem perkeretaapian di Jawa Timur telah dibangun sejak era kolonialisme Hindia-Belanda. Jalur kereta api di Jawa Timur terdiri atas jalur utara (
Surabaya Pasar Turi-Semarang-Jakarta), jalur tengah (
Surabaya Gubeng-Yogyakarta-Jakarta), jalur lingkar selatan (Surabaya Gubeng-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya), dan jalur timur (Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi). Jawa Timur juga terdapat sistem transportasi
kereta komuter dengan rute Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto, Madiun-Kertosono, dan Malang-Kepanjen.
Transportasi laut
Pelabuhan Internasional Hub Tanjung Perak adalah pelabuhan utama yang berada di Surabaya. Pelabuhan berskala nasional di Jawa Timur meliputi Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Pasuruan di Kota Pasuruan, Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kalbut di Kabupaten Situbondo, Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Paiton di Kabupaten Probolinggo, Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik, serta Pelabuhan Kangean di Kabupaten Sumenep
Jawa Timur memiliki sejumlah pelabuhan penyeberangan, di antaranya Ujung-Kamal (menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura) dan Pelabuhan Ketapang (menghubungan Banyuwangi dengan Gilimanuk, Bali), Pelabuhan Kalianget (menghubungkan Madura dengan kepulauan), serta Pelabuhan Jangkar di Situbondo.
Transportasi udara
Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo menghubungkan Jawa Timur dengan kota-kota besar di Indonesia dan luar negeri. Bandara umum lainnya adalah
Bandara Abdul Rachman Saleh di Kabupaten Malang,
Bandara Noto Hadinegoro di Kabupaten Jember,
Bandara Iswahyudi di Madiun,
Bandara Minakjinggo di Kabupaten Banyuwangi, serta
Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.
Perekonomian
Perindustrian
Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia
PT PAL di Surabaya, industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara
PT INKA di Madiun, pabrik kertas (
PT Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo,
PT Leces di Probolinggo), pabrik rokok (
Wismilak di Surabaya
Gudang Garam di Kediri,
Sampoerna di Surabaya dan Pasuruan, serta
Bentoel di Malang). Di Gresik terdapat
Semen Gresik dan
Petrokimia. Pemerintah telah menetapkan 12 kawaan industri estate, di antaranya
Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya,
Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan,
Madiun Industrial Estate Balerejo (MIER) di kabupaten Madiun,
Ngoro Industrial Park (NIP) di
Kabupaten Mojokerto, Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta
Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit berupa tas dan sepatu di
Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang sangat terkenal.
Pertambangan dan energi
Blok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, ditambang di Bojonegoro. Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh
PT PJB,
dimana meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyediakan energi listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menikmati pembangkit energi mikrohidro dan energi surya.
Sosial
Pendidikan
Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia. Di Surabaya terdapat
Universitas Airlangga (Unair),
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Universitas Negeri Surabaya (Unesa; dahulu IKIP Surabaya),
Politeknik Negeri Surabaya (PNS) dan
IAIN Sunan Ampel. Di Malang terdapat
Universitas Brawijaya (Unibraw),
Universitas Negeri Malang (UM),
Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) dan
Universitas Islam Negeri (UIN). Di Jember terdapat
Universitas Jember,
Politeknik Negeri Jember (POLIJE). Di Madiun terdapat
Universitas Merdeka Madiun,
IKIP PGRI Madiun,
Politeknik Negeri Madiun, dan
Institut Kereta Api Madiun, dan
Politeknik Banyuwangi (POLIWANGI) yang akan di jadikan Politeknik Negeri
Perguruan tinggi negeri termuda di Jawa Timur adalah
Universitas Trunojoyo, yang terdapat di
Kabupaten Bangkalan. Untuk perguruan tinggi kedinasan, di Surabaya terdapat
Akademi Angkatan Laut (AAL), dan di Malang terdapat
Sekolan Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Malang dikenal dengan sebutan
Kota Pelajar, karena banyaknya perguruan tinggi di kota ini. Perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Timur antara lain
Universitas Kristen Petra dan
Universitas Surabaya di Surabaya, serta
Universitas Muhammadiyah dan
Universitas Merdeka di Malang.
Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi yang memiliki sejumlah pondok pesantren ternama. Sedikitnya terdapat 1.500 pondok pesantren yang menyebar di hampir semua kabupaten.
Pondok pesantren Gontor adalah sebuah pondok pesantren (ponpes) modern yang terdapat di Ponorogo. Kabupaten Jombang dikenal sebagai
kota santri, karena memiliki pondok pesantren yang cukup banyak, di antaranya Ponpes Tebuireng dan Ponpes Darul Ulum.
Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Soetomo di Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia. Rumah sakit ternama lainnya adalah Rumah Sakit Darmo dan Rumah Sakit Internasional di Surabaya, Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar (RSSA) di Malang, Rumah Sakit Dr. Sardono di Madiun, serta Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya.
Pariwisata
Jawa Timur memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu icon wisata Jawa Timur adalah
Gunung Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger,
dimana setiap tahun diselenggarakan upacara
Kasada. Daerah pegunungan Malang dan Batu dikenal sebagai kawasan wisata alami yang banyak terdapat tempat peristirahatan, seperti daerah "Puncak" di Jawa Barat. Demikian pula daerah pegunungan di perbatasan Pasuruan-Mojokerto, seperti
Prigen, Tretes, dan
Trawas. Wisata alam lainnya di Jawa Timur adalah Taman Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa),
Kebun Raya Purwodadi di
Purwodadi, Pasuruan, dan
Taman Safari Indonesia II di Prigen.
Jawa Timur juga terdapat peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dulunya merupakan pusat
Kerajaan Majapahit, terdapat belasan candi dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Madura, Sumenep merupakan pusat kerajaan Madura,
dimana terdapat keraton, museum, dan makam raja-raja Madura (
Asta Tinggi).
Jawa Timur dikenal memiliki panorama pantai yang sangat indah. Di pantai selatan terdapat Pantai Prigi,Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di Tulungagung, Pantai Ngliyep di Malang, dan Pantai Watu Ulo di Jember. Di
pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan menjadi kawasan
Wisata Bahari Lamongan (WBL) disebut juga
Jatim Park II, Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir Putih di Situbondo. Danau di Jawa Timur antara lain Telaga Sarangan di Magetan, Bendungan Sutami di Blitar, dan Bendungan Selorejo di Malang.
Kawasan pesisir utara terdapat sejumlah makam para wali, yang menjadi wisata religi para peziarah bagi umat Islam. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur:
Sunan Ampel di Surabaya,
Sunan Giri dan
Maulana Malik Ibrahim di Gresik,
Sunan Drajat di Paciran (Lamongan), dan
Sunan Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara ini juga terdapat gua-gua yang menarik:
Gua Maharani di Lamongan dan
Gua Akbar di Tuban. Makam proklamator
Soekarno terdapat di
Kota Blitar.
Surabaya merupakan pusat pemerintahan dan pusat bisnis Jawa Timur,
dimana terdapat
Tugu Pahlawan,
Museum Mpu Tantular,
Kebun Binatang Surabaya, Monumen Kapal Selam, Ampel Denta, Tunjungan, dan Kya-Kya.
Jatim Park di Batu dan
Wisata Bahari Lamongan merupakan miniatur Jawa Timur, yang juga merupakan wisata edukasi.
Di Bojonegoro terdapat wisata
Kayangan Api yaitu api abadi yang sudah ada sejak ratusan tahun,dimana pada waktu PON XV Tahun 2000 diambil api PON dari sini,selain itu juga terdapat
Wanawisata Dander,
Waduk Pacal di Bojonegoro
Olahraga
Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah klub
sepak bola profesional terbanyak di Indonesia. Klub
Liga Super Indonesia yang berasal dari Jatim adalah
Persik Kediri,
Persema Malang,
Arema Indonesia,
Persibo Bojonegoro,
Deltras Sidoarjo,
Persela Lamongan, dan
Persebaya Surabaya.
Jawa Timur pernah dua kali menjadi tuan rumah
Pekan Olahraga Nasional (PON), yakni
PON VII tahun
1969 dan
PON XV tahun
2000. Semenjak tahun 1996 Tim Sepak Bola Jawa Timur selalu meraih
medali emas termasuk pada tahun 2008 dan tercatat sebagai medali emas yang keempat diterima berurutan.
Jawa Timur juga menjadi tempat penyelengaraan ajang balap sepeda
Tour de East Java.
Kota-kota
Menurut
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, hierarki perkotaan di Jawa Timur terdiri atas perkotaan metropolitan, perkotaan menengah, dan perkotaan kecil.
- Perkotaan metropolitan meliputi Perkotaan Surabaya Metropolitan Area (Kota Surabaya, perkotaan Sidoarjo dan sekitarnya, perkotaan Gresik dan sekitarnya, serta perkotaan Bangkalan dan sekitarnya) dan Perkotaan Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, dan perkotaan Kepanjen dan sekitarnya).
- Perkotaan menengah terdiri atas: Perkotaan Tuban, Perkotaan Lamongan, Perkotaan Jombang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Perkotaan Bojonegoro, Kota Madiun, Kota Kediri, Perkotaan Jember, Perkotaan Banyuwangi, Kota Blitar, Kota Probolinggo, Perkotaan Pamekasan dan Kota Batu.
- Perkotaan Kecil terdiri atas: Perkotaan Sampang, perkotaan Sumenep, Perkotaan Ngawi, Perkotaan Magetan, Perkotaan Nganjuk, Perkotaan Bondowoso, Perkotaan Tulungagung, Perkotaan Trenggalek, Perkotaan Ponorogo, Perkotaan Situbondo, Perkotaan Pacitan, Perkotaan Lumajang, Perkotaan Kepanjen, Perkotaan Kraksaan dan Perkotaan Caruban.
Kawasan lindung
Kawasan suaka alam
Kawasan suaka alam meliputi
cagar alam dan
suaka margasatwa. Saat ini Jawa Timur terdapat 17 cagar alam dam 2 suaka margasatwa. Suaka Margasatwa Dataran Tinggi yang terdapat di Bondowoso, Probolinggo, dan Jember. Sementara Suaka Margasatwa Pulau Bawean berada di Pulau Bawean.
Kawasan pelestarian alam
Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam.
- Kawasan taman nasional meliputi:
- Kawasan hutan raya yaitu Taman Hutan Raya R. Soerjo yang berada di sebagian wilayah Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang.
- Taman wisata alam, meliputi Taman Wisata Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso; serta Taman Wisata Tretes di Gunung Baung, di Kabupaten Pasuruan.
Makanan khas
Makanan khas Jawa Timur di antaranya adalah
rawon dan
rujak petis. Surabaya terkenal akan
rujak cingur,
semanggi,
lontong balap,
sate kerang, dan
lontong kupang. Kediri terkenal akan
tahu takwa,
tahu pong, dan
getuk pisang. Madiun dikenal akan
nasi pecel madiun dan sebagai penghasil
brem. Kecamatan
Babat, Lamongan terkenal akan
wingko babat nya.
Malang dikenal sebagai penghasil keripik tempe selain itu Cwie Mie dan Bakso juga merupakan kuliner khas daerah ini. Bondowoso merupakan penghasil
tape yang sangat manis.
Gresik terkenal dengan
nasi krawu,
otak-otak bandeng,
bonggolan dan
pudak nya. Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang dan
petisnya. Dan Trenggalek merupakan penghasil
Tempe Kripik. Blitar memiliki makanan khas nasi pecel. Buah yang terkenal asli
Blitar yaitu Rambutan.
Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok orang Madura, sementara ubi kayu yang diolah menjadi
gaplek dahulu merupakan makanan pokok sebagian penduduk di Pacitan dan Trenggalek.
Catatan kaki
- ^ Sensus Penduduk 2010
- ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 5 Maret 2011.
- ^ Rencana untuk memindahkan Ibukota Kabupaten ke Kec. Wlingi dibatalkan dan dipindah ke Kec. Kanigoro sesuai dengan PP No.03 Tahun 2010
- ^ Semula Pusat pemerintahan secara bertahap akan dipindahkan ke Pare tetapi tidak berhasil, sehingga ditempatkan di Kec. Ngasem tepatnya di Daerah Katang.
- ^ Ada rencana untuk memindahkan Ibukota Kabupaten ke Caruban, dan sudah dirintis dengan banyak Kantor-Kantor Pemerintahan dibangun di Caruban
- ^ Kabupaten Malang sebelumnya beribukota di Kota Malang.
- ^ Pusat pemerintahan secara bertahap akan dipindahkan ke Mojosari
- ^ Pusat pemerintahan Kabupaten Probolinggo pindah ke Kraksaan sesuai PP No. 02 Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2010, sebelumnya ibukota berada di Kota Probolinggo
- ^ Kabupaten ini dahulu bernama Kabupaten Panarukan. Karena pusat pemerintahannya berada di Situbondo, kabupaten ini namanya diganti menjadi Kabupaten Situbondo.
- ^ Batu dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 21 Juni 2001, dari sebagian wilayah Kabupaten Malang. Sebelumnya Batu adalah kota administratif.
- ^ Taselan, F. Demokrat Gusur Dominasi PKB di DPRD Jatim. Media Indonesia Daring